Pelaksana Kegiatan:
- Septriasa Christine Berviana - 10251052 (Sistem Informasi)
- Cindy Callista B S - 10251112 (Sistem Informasi)
- Muhammad Rizky Alshafiro - 10251022 (Sistem Informasi)
- Nabiilah Putri Nangra - 10251085 (Sistem Informasi)
- Nabila Salsabilla - 10251100 (Sistem Informasi)
- Nur Fadillah Ramadani - 10251058 (Sistem Informasi)
- Irfan Ahmad Fadhillah - 10251082 (Sistem Informasi)
- Mecca Dwi Ayu Cantika - 10251043 (Sistem Informasi)
- Mouren Hillary Ester Ukus - 10251097 (Sistem Informasi)
- Alya Rosyada - 10251091 (Sistem Informasi)
- Georaldo Filbert Kwan - 10251094 (Sistem Informasi)
- Nicky Hayden Ananda Fitri - 10251004 (Sistem Informasi)
- Reffly Andrean Sibarani - 10251088 (Sistem Informasi)
- Sachio Bimantara Sumarlin - 10251025 (Sistem Informasi)
- Muhammad Luthfi Awaluddin - 10251013 (Sistem Informasi)
- Izhar Titan Saputra - 10251073 (Sistem Informasi)
- Leonardus Heronimus Hang - 10251016 (Sistem Informasi)
- Firnas Hafidh Ar Rayyan - 10251031 (Sistem Informasi)
Judul Artikel: “Peningkatan Pengetahuan Anak-anak Panti LKSA Satrio Yuliarti Nawawi Tentang Pengenalan Teknologi, Software & Hardware”
Tahun Pengabdian Masyarakat: 2025
Manfaat :
- Pemberdayaan Melalui Literasi Digital: Memberikan edukasi literasi digital yang krusial dan dukungan sosial yang memberdayakan bagi anak panti asuhan.
- Pembentukan Karakter & Solidaritas: Mengasah kepekaan sosial dan nilai karakter SPECTA mahasiswa, sekaligus memperkokoh solidaritas internal angkatan.
- Memperkuat Sinergi Kampus-Masyarakat: Memperkuat jembatan antara ITK dan masyarakat, menegaskan reputasi kampus yang tidak hanya unggul akademis tetapi juga humanis.
- Sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, kegiatan ini memberikan solusi yang tepat guna melalui literasi digital untuk memberdayakan anak-anak panti asuhan, sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial di kalangan mahasiswa.
Deskripsi :
Institut Teknologi Kalimantan merupakan kampus berbasis teknologi yang memiliki komitmen untuk melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi yang meliputi Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian, Melalui ketiga pilar tersebut, kampus berupaya menciptakan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat menjadi salah satu bentuk implementasi Tri Dharma yang bertujuan menerapkan ilmu dan keterampilan mahasiswa guna membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar.
Dalam kegiatan sosialisasi yang berjudul INFUSION yang mengusung tema “Inspiring Growth through Knowledge and Kindness, United in Warmth and Togetherness.” Mahasiswa berperan sebagai pelaksana utama dalam memberikan berbagai aktivitas edukatif yang dirancang untuk mendukung perkembangan akademik dan karakter anak. Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan pada 22 November 2025 di Panti Asuhan LKSA Satrio, Jl. Jenderal Sudirman No.RT.35, Damai, Kec. Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur 76114.
Sosialisasi yang dilakukan pada kegiatan ini berfokus memberikan edukasi pada anak-anak panti dengan memberikan topik mengenai dasar Teknologi. Mengingat kebutuhan mereka akan literasi dasar dan pembinaan karakter. Fokus ini dipilih karena umumnya anak-anak panti memiliki keterbatasan akses dalam bimbingan belajar. Melalui sosialisasi ini, mahasiswa berupaya memberikan edukasi yang relevan dan mudah dipahami, sehingga dapat mendukung perkembangan akademik dan motivasi anak-anak panti dalam proses belajar.
Anak anak panti tentunya memiliki latar belakang karakter yang beragam dan Tingkat pemahaman mereka, karena kondisi inilah yang membuat minimnya pendampingan belajar yang konsisten, dampak dari sosialisasi ini terlihat pada literasi dasar dan kepercayaan diri dalam menghadapi materi belajar di sekolah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang interaktif. Oleh karena itu, fokus kegiatan ini diarahkan untuk meningkatkan literasi dan motivasi anak-anak agar dapat memanfaatkan teknologi secara positif dalam sehari-hari
Dapat disimpulkan kegiatan pengabdian ini berjalan baik dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak panti. Observasi awal menunjukkan mereka membutuhkan literasi dasar, pemahaman teknologi, dan pendampingan belajar. Selama kegiatan, anak-anak menunjukkan antusiasme dan perkembangan yang positif. Pengajaran dan sosialisasi teknologi dasar membantu mereka memahami materi dengan lebih mudah. Dampaknya terlihat pada meningkatnya motivasi belajar dan rasa percaya diri. Anak-anak juga mulai mampu mengatasi masalah teknologi sederhana sebagai bekal jangka panjang.
Masyarakat mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Satrio Yuliarti Nawawi, yang berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman No. RT.35, Damai, Kecamatan Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur 76114. LKSA ini bukan merupakan panti tinggal, melainkan tempat pembinaan bagi anak-anak yatim, piatu. Anak-anak datang ke panti ketika terdapat kegiatan pembelajaran, pembinaan, ataupun aktivitas keagamaan. Fasilitas yang diketahui tersedia meliputi aula sebagai ruang kegiatan utama serta fasilitas WC, sementara fasilitas teknologi seperti komputer, laptop, maupun proyektor tidak tersedia. Kondisi ini menjadi alasan penting mengapa kegiatan pengabdian bertema pengenalan teknologi dasar relevan dilakukan, karena anak-anak belum pernah mendapatkan materi spesifik terkait teknologi dan tidak memiliki sarana untuk belajar secara langsung. Jumlah anak binaan mencapai 28 orang, didominasi oleh anak usia Sekolah Dasar, sehingga metode penyampaian materi perlu dibuat interaktif agar sesuai dengan karakter mereka.
Berdasarkan observasi lapangan, beberapa aspek dapat terlihat di LKSA. Dari aspek ekonomi, anak-anak binaan berasal dari keluarga menengah ke bawah, sehingga kebutuhan bantuan seperti sembako, dana operasional, dan pakaian layak pakai menjadi prioritas yang disampaikan oleh pengurus. Dari aspek sosial, panti menyediakan ruang pembinaan melalui kegiatan keagamaan seperti pengajian yang bertujuan membentuk karakter dan kebiasaan positif. Dari aspek digital dan pendidikan, keterbatasan total terhadap perangkat teknologi membuat panti tidak memiliki sarana untuk mengenalkan anak-anak pada konsep hardware, software, maupun etika penggunaan teknologi yang baik. Hal ini memperkuat relevansi pelaksanaan kegiatan pengabdian berupa edukasi teknologi dasar, demonstrasi perangkat, dan pemberian contoh output teknologi. Dukungan dari pihak pengurus sangat positif, meskipun pelaksanaan sempat tertunda akibat hujan karena akses jalan menuju lokasi cukup kecil. Secara keseluruhan, kegiatan tetap berjalan dengan baik dan mendapat respon positif dari anak-anak maupun pengurus panti.